Polusi Udara Jakarta Masih Tidak Sehat, Ini Penyebabnya!
Penulis: Nabila Ayu Utari, Rinu Nuraisah
Akhir-akhir ini udara di Jakarta sedang tidak sehat. Oleh karena itu Pemerintah setempat telah melakukan upaya untuk menangani polusi udara yang semakin memburuk, salah satunya dengan mencari bagaimana agar mengatasi polusi udara berkurang.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan udara di Jakarta menjadi tercemar.
Dilansir dari detikcom sejumlah faktor yang menyebabkan polusi yang ada di Jakarta sebagai berikut
1. Dipengaruhi Pergerakan Angin
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, mengatakan penyebab polusi udara di Jakarta karena telah dipengaruhi angin dari wilayah Timur.
"Jadi kalau dari segi siklus memang bulan Juni, Juli, Agustus itu selalu terjadi peningkatan pencemaran di Jakarta karena dipengaruhi oleh udara dari Timur yang kering," kata Sigit di Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).
2. Emisi Kendaraan
Selain itu, Sigit juga mengungkapkan bahwa polusi udara juga dipicu oleh emisi transportasi. Ia mengatakan bahwa sektor transportasi telah menyumbang emisi terbesar, yakni hingga 44%.
"Jadi kalau dari segi bahan bakar yang digunakan di DKI Jakarta itu bahan bakar itu adalah sumber emisi, itu adalah dari batu bara 0,42 persen, dari minyak itu 49 persen, dan dari gas itu 51 persen. Kalau dilihat dari sektor-sektornya maka transportasi itu 44 persen, industri 31 persen industri energi, manufaktur 10 persen, perumahan 14 persen, dan komersial 1 persen," ujarnya.
"Ini lebih didetailkan lagi oleh kajian tersebut bahwa kalau SO2 (sulfur) memang berasal dari PLTU, manufacturing. Jadi manufacturing, pembangkit tenaga listrik dari industri manufacturing 61,96 persen. Kalau yang lainnya NoX, Co PM 10, PM 2,5, black carbon, kemudian organic carbon itu sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor," papar Sigit lebih lanjut.
3. Musim Kemarau
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan penyebab kualitas udara Jakarta memburuk dalam beberapa pekan terakhir karena dipengaruhi oleh musim kemarau yang tengah berlangsung.
"Kecenderungannya biasanya pada saat musim kemarau kualitas udara cenderung naik dan seperti yang kita lihat sekarang," ujar Ardhasena dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
4. Fenomena Lapisan Inversi
Lebih lanjut, Ardhasena mengatakan polusi udara Jakarta juga terjadi karena terdapat fenomena lapisan inversi.
"Fenomena lain yang menarik, karena kita ada di wilayah urban, saat ini musim kemarau, ada fenomena yang namanya lapisan inversi, ketika pagi di bawah itu cenderung lebih dingin di permukaan dibanding di atas. Sehingga itu mencegah udara untuk naik dan terdiversi," paparnya.
Lalu, ia mengungkapkan bahwa lapisan inversi ini bisa terlihat karena adanya perbedaan penampakan keruhnya lapisan udara.
"Itu juga penjelasan mengapa di Jakarta itu kelihatan keruhnya di bawah dibandingkan di atas. Karena setting perkotaan di mana kita semua hidup bersama," pungkas Ardhasena.
5. Pembangkit Listrik
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian LHK, Rasio Ridho Sani memaparkan, ada dua sumber utama polusi udara di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir, yakni berasal dari asap kendaraan bermotor dan pembangkit listrik.
"Pertama, sumber-sumber kendaraan bermotor. Kedua, sumber-sumber dari kegiatan industri, termasuk di dalamnya pembangkit listrik maupun kegiatan-kegiatan pembakaran terbuka yang dilakukan oleh masyarakat ataupun pihak-pihak lainnya," kata Rasio dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (23/8/2023).
"Jadi ini sumber-sumber yang kami identifikasi sejauh ini. Namun kami diminta dalami lagi sumber besarnya," paparnya.
KLHK akan melakukan pengawasan dengan membentuk tim untuk menyelidiki sumber polusi dari industri dan pembangkit listrik. Sementara itu, untuk sumber polusi dari kendaraan bermotor, KLHK berharap dilakukan uji emisi di Jabodetabek.
"Kita harapkan uji emisi terus dapat diperluas bukan hanya di KLHK, tapi juga kementerian lain di wilayah Jabodetabek. Termasuk uji emisi dilakukan di pemerintah daerah. Kami juga menyiapkan kerja sama dengan pihak-pihak lainnya," jelas Rasio.
Itu dia sejumlah penyebab polusi udara di Jakarta yang dijelaskan oleh sejumlah ahli. Tetap jaga kesehatan dan selalu pakai masker jika beraktivitas di luar rumah.