(Foto : kompas.com) |
Presiden Joko Widodo mengaku kaget saat mengetahui jumlah penduduk yang berpendidikan tinggi di Indonesia rendah.
Membaca dari news.detik.com, Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur pada Senin (15/1/2024).
"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 populasi produktif masih sangat rendah sekali kita ini, saya kaget juga Indonesia itu di angka 0,45%," kata Jokowi.
Rasio pendidikan di Indonesia program magister (S2) dan doktoral (S3) sangat rendah. Jokowi menyebut angka rasio tersebut sangat rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
Dilansir dari video YouTube KOMPASTV JAWA TIMUR, menurut Data Kementerian Dalam Negeri jumlah penduduk Indonesia sebanyak 277,75 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 58,5 juta orang merupakan lulusan SMA dan SMK. 12,4 juta merupakan lulusan strata satu. Lulusan strata dua 882 ribu orang. Sementara lulusan strata tiga atau doktoral sebanyak 63,3 ribu orang.
Menurut data dari Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk siswa putus sekolah di tahun ajaran 2022/2023 tingkat SD mencapai lebih dari 40.623 siswa, tingkat SMP mencapai 13.716, tingkat SMA sebanyak 10.091 siswa, dan tingkat SMK ada lebih 40.623 siswa.